Desa Rias Menuju Teknologi Digital Pertanian
BANGKA SELATAN – Masa pandemi menjadi tantangan bagi perekonomian global termasuk perekonomian nasional. Pemerintah terus mengupayakan pemulihan ekonomi yang salah satunya dengan menggerakkan ekonomi perdesaan dengan memanfaatkan potensi yang ada, khususnya sektor pertanian.
Digitalisasi pun menjadi salah satu upaya yang dilakukan dalam menghadapi tantangan ini. Sebab, melalui inovasi dan kreativitas menjadi kunci penting bagi petani desa, utamanya adalah memajukan peningkatan kapasitas petani di era digitalisasi.
“Peran petani untuk ketahanan pangan di daerah mempunyai peran luar biasa. Untuk itu perlu menggerakan seluruh sumber daya yang ada. Karenanya inovasi dan kreativitas menjadi sangat penting dalam pengelolaan sumber daya diwilayahnya masing-masing,” tutur Kepala Desa Rias, Muslim pada acara Bimtek Peningkatan Kapasitas SDM, di aula serba guna desa setempat, Selasa(27/9/22).
Lebih lanjut dia menyampaikan, inovasi dan kreativitas dapat mendorong percepatan pembangunan fondasi Desa Rias. Pasalnya, ketika berhasil mengidentifikasi, memetakan dan memaksimalkan potensi, maka akan dapat terwujud dengan tujuan akhir untuk menyejahterakan masyarakat setempat serta membantu program pemerintah daerah disektor pertanian.
“Untuk itu mari kita bersama-sama mengidentifikasi, memetakan dan memaksimalkan potensi-potensi yang ada di desanya. Apalagi hal ini dalam rangka untuk peningkatan kesejahteraan petani dalam penggunaan teknologi digital di wilayah perdesaan diyakini akan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat desa,” ungkap Muslim.
Pada kesempatan yang sama, dari Dinas Pertanian Bangka Selatan, Nora Fitriyani mengungkapkan untuk memajukan sektor pertanian, Pemeritah Daerah dan Petani harus saling mendukung. Bantuan-bantuan pun yang ada harus di maksimalkan, apalagi Bupati dan wakil Bupati mendukung,memprioritaskan dibidang pertanian dengan penyaluran Alsintan (alat dan mesin pertanian), bibit, serta pemberian pupuk bersubsidi.
“Mari para petani agar usaha di bidang pertanian, tanaman pangan dan holtikura ini tidak di jadikan sambilan, kita ingin petani bisa lebih produktif,” ujarnya sembari memberikan bantuan bibit jambu kristal dari Dinas Pertanian Bangka Selatan kepada petani.
Sementara itu, Vilzar dari Media Online Bangka Selatan yang menjadi narasumber menyampaikan bahwa sesuai tema “Peningkatan Kapasitas Petani di Era Digitalisasi”, teknologi digital pada pertanian dapat didefinisikan sebagai penerapan teknologi informasi dan komunikasi melalui jejaring media sosial dan aplikasi pada sektor pertanian.
Menurut dia, kehadiran teknologi digital dapat meningkatkan pengetahuan teknis petani, memungkinkan perhitungan penggunaan pupuk, bibit, atau input pertanian lain secara lebih efisien dan meningkatkan pengambilan keputusan petani melalui informasi mengenai cuaca, pengelolaan tanaman, kondisi pasar serta marketing pemasaran.
“Untuk itu para petani diharuskan melek tehnologi agar dapat berkompetitif ke sektor sektor lain. Dan kami dari media sangat apresiasi inisiatif Pemdes Rias melibatkan petani petani milenial berpartisipasi dalam diskusi bimtek ini. Semoga juga petani generasi milenial membuat komunitas di tiap desa, serta diberikan ruang kretivitas untuk membantu para petani dalam penggunaan tehnologi informasi,” tandasnya. (Bim)