Tren Menurun, Kabupaten Bangka Selatan Bebas Malaria

BANGKA SELATAN – Pelaksana Tugas Kepala Dinas Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bangka Selatan, dr Agus Pranawa mengungkapkan bahwa saat ini tren malaria di Kabupaten Bangka Selatan mengalami penurunan. Pencapaian ini mengantarkan Bangka Selatan bebas malaria.
“Alhamdullilah. Tren kita ini menurun, kalau kita lihat sejak tahun 2018 sampai 2022. Terhadap penyakit malaria ini, kita lakukan penanganan dengan pengobatan yang tepat, kemudian kita langsung dengan survei kontak,” kata dr Agus Pranawa kepada Senin (8/5/23).
Diungkapkanya, Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan terus berupaya mempertahankan status sebagai daerah bebas malaria. Namun upaya mempertahankan status zona hijau tersebut jauh lebih dari pada menerima karena membutuhkan partisipasi semua pihak.
“Kita selalu berupaya untuk mempertahankan status eliminasi atau zona hijau dengan strategi pemeliharaan, dan pencegahan sehingga kasus malaria impor tidak berkembang menjadi indigenous atau kasus penularan lokal,” jelasnya.
Menurut dr Agus, kasus malaria asli yang terjadi di Negeri Junjung Besaoh sudah tidak ada sejak lama, yang ada hanya kasus malaria kiriman. Selain itu, turunnya kasus malaria ini dikarenakan mulai timbulnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan.
“Penyakit malaria ini sudah lama ada bahkan sudah dikenal sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu jauh sebelum Covid-19 ini muncul. Malaria merupakan penyakit reemerging, yakni penyakit yang menular kembali secara massal yang disebabkan oleh parasite dan ditularkan oleh gigitan nyamuk yang terinfeksi,” pungkasnya. (Suf)