BANGKA SELATAN – Hari Hepatitis Sedunia diperingati pada 28 Juli setiap tahunnya. Hari peringatan ini jadi momentum penting untuk mengedukasi dan meningkatkan kesadaran publik akan bahaya penyakit yang menyerang organ hati tersebut.
Hari Hepatitis Sedunia tahun 2023 diperingati dengan tema “One Life, One Liver”. Tema ini menekankan betapa pentingnya organ hati bagi tubuh manusia sehingga harus dijaga sedemikian rupa.
Terkait hal itu, Pemkab Bangka Selatan siap siaga soal kasus hepatitis misterius. Seluruh rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan telah disiapkan bila ditemukan kasus hepatitis misterius tersebut.
Wakil Bupati Bangka Selatan, Debby Vita Dewi mengatakan, sesuai arahan dari Kemenkes, menghimbau agar seluruh fasilitas kesehatan untuk bersiap. Rumah sakit, puskesmas, dan Labkesda harus melakukan pemantauan.
Meski kasus itu tak ditemukan, tetap bunda Debby, panggilan akrap Wakil Bupati ini meminta masyarakat di Kabupaten Bangka Selatan untuk tidak abai.
Menurut dia, kewaspadaan dini perlu dilakukan dengan selalu menerapkan perilaku pola hidup bersih dan sehat dalam kehidupan keseharian.
“Di Kabupaten Bangka Selatan per hari ini tidak ditemukan kasus dugaan penyakit hepatitis pada anak, dan mudah-mudahan jangan sampai ada. Meski begitu, pencegahan tetap harus dilakukan, dan saya menghimbau masyarakat untuk selalu menerapkan PHBS,” ujarnya kepada Mediaqu, Jumat (28/7/23).
Selain menjaga perilaku PHBS, bunda Debby juga menghimbau kepada orang tua untuk memperhatikan makanan yang dikonsumsi anak tetap higienis.
Di sisi lain, dia juga meminta kegiatan sosialisasi tetap harus digencarkan, sehingga dia meminta Dinas Kesehatan aktif melakukan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat luas.
“Memang di Indonesia sudah ada ditemukan kasus ini, namun saya minta warga waspada namun jangan panik berlebihan. Tetap waspada, kenali gejalanya, dan segera hubungi fasilitas kesehatan terdekat jika ada gejala yang mengarah ke sana,” pungkasnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Pendududuk dan KB, dr Agus Pranawa menjelaskan, gejala awal yang sering dikeluhkan penyakit ini antara lain nyeri perut, muntah, diare ringan/berat, dan kehilangan nafsu makan.
Sedangkan gejala lanjutannya, air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat. Kemudian warna mata dan kulit menguning , gangguan pembekuan darah, kejang hingga menurunnya kesadaran.
“Nah, untuk pencegahannya masyarakat diimbau untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS, serta protokol kesehatan secara disiplin,” katanya. (Suf)