PANGKALPINANG – Pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 di Pangkalpinang, Bangka Selatan, dan Bangka memicu perdebatan mengenai pentingnya memiliki kepala daerah definitif dibandingkan opsi “kotak kosong.”
Di beberapa daerah tersebut, calon petahana berhadapan langsung dengan opsi tanpa lawan, memunculkan berbagai pandangan dan ekspektasi masyarakat.
Bagi masyarakat Pangkalpinang, kehadiran kepala daerah definitif bukan hanya sekadar memilih pemimpin, tetapi juga menyangkut stabilitas pemerintahan, keberlanjutan pembangunan, dan kesejahteraan bersama.
Abang Muhammad M. Budi Suardi, warga Pangkalpinang, menegaskan pentingnya kepemimpinan yang berpengalaman untuk menjaga kesinambungan pembangunan dan stabilitas daerah.
“Kepemimpinan Bang Molen (sapaan akrab Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil) memberikan dampak nyata bagi perkembangan Pangkalpinang. Kota ini mengalami transformasi signifikan dari segi infrastruktur dan suprastruktur, membuatnya menjadi kota yang hidup di setiap sudutnya, baik untuk generasi muda maupun tua,” ujar Budi Suardi.
Menurutnya, berbagai spot publik di kota ini menjadi bukti nyata bagaimana pemimpin berpengalaman mampu mempercantik dan menghidupkan kota dengan program-program kreatif dan berkelanjutan.
Tidak hanya dalam infrastruktur, pembangunan ekonomi juga menjadi fokus utama selama masa jabatan Bang Molen.
Berdasarkan laporan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pangkalpinang mengalami peningkatan signifikan, menunjukkan kepiawaian pemerintah dalam mengelola sumber daya secara optimal dan tepat sasaran.
Kepala daerah definitif, menurut Budi Suardi, juga memberikan jaminan stabilitas yang lebih baik. Dengan adanya pemimpin yang memiliki mandat, kebijakan dan arah pembangunan dapat lebih konsisten.
“Tidak ada alasan bagi kami, warga Pangkalpinang, untuk tidak mendukung Bang Molen melanjutkan kepemimpinannya pada periode 2024-2029,” imbuhnya.
Sementara itu, ketidakpastian “kotak kosong” juga membawa kekhawatiran terkait konsistensi kebijakan dan keberlanjutan proyek-proyek yang ada.
Budi Suardi menilai, tanpa kepala daerah definitif, pembangunan bisa terhambat, dan warga menjadi kurang terlibat dalam proses pemerintahan.
Pemilihan kepala daerah tahun ini di Bangka Belitung akan menjadi momen penentu bagi Pangkalpinang, Bangka, dan Bangka Selatan.
Hasil Pilkada dapat memengaruhi arah pembangunan jangka panjang serta memastikan bahwa daerah-daerah ini tetap berada di jalur pertumbuhan yang positif di bawah kepemimpinan yang berpengalaman dan terpercaya. (*)