MEDIAQU.ID – Gaza menghadapi ancaman kelaparan dan penyakit setelah pengiriman bantuan terhenti karena kurangnya bahan bakar dan pemadaman komunikasi, lembaga kemanusiaan memperingatkan.
Pengiriman bantuan ke wilayah kantong tersebut telah ditangguhkan lagi karena Israel terus membatasi pasokan bahan bakar.
Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WFP) mengatakan pada hari Jumat bahwa warga sipil menghadapi “kemungkinan kelaparan”.
Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan bahwa penyakit ini menyebar dengan cepat.
Penghentian pengiriman bantuan kemanusiaan memperdalam penderitaan warga Palestina yang kelaparan dan kehilangan tempat tinggal seiring berlarutnya perang Israel.
Meskipun Israel telah mengizinkan sejumlah bantuan untuk menyeberang ke Gaza melalui perbatasan Rafah yang menghubungkan daerah kantong tersebut dengan Mesir, Israel hampir tidak mengizinkan bahan bakar apa pun masuk.
Badan-badan bantuan mengatakan hal ini menghambat distribusi pasokan. Perusahaan telekomunikasi Palestina Jawwal dan Paltel mengatakan pada hari Kamis bahwa jaringan mereka tidak dapat digunakan setelah kehabisan bahan bakar. Ada beberapa pemadaman komunikasi di Gaza selama serangan Israel.
Badan-badan bantuan menekankan bahwa pemberian semua bantuan dan perawatan medis sangat bergantung pada pasokan bahan bakar.
Kabinet perang Israel pada Jumat sore sepakat bahwa mereka akan mengizinkan dua truk bahan bakar per hari masuk ke Gaza “untuk kebutuhan PBB,” lapor kawat berita.
Bahan bakar tersebut dimaksudkan untuk memberikan dukungan “minimal” terhadap sistem air, saluran pembuangan dan sanitasi untuk mencegah pandemi, kata seorang pejabat. (*)
Sumber : hwww.aljazeera.com