PANGKALPINANG — Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Pangkalpinang menggelar rapat
pertemuan koordinasi bersama Komunitas dan Penggiat Pendampingan dan Dukungan Orang dengan HIV (ODHIV), di Media Centre Pemkot Pangkalpinang, Kamis (16/11/2023).
Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk dapat merespon inisiatif kepedulian dalam upaya menurunkan angka kejadian kasus HIV dan AIDS, di daerah wilayah Kota Pangkalpinang.
Rapat tersebut dihadiri Pengelola Program HIV/AIDS Dinkes Kota Pangkalpinang, Pengelola Program HIV/AIDS Puskesmas Melintang, Pengelola Program HIV/AIDS OPSI (Organisasi Perubahan Sosial Indonesia), Pengelola Program HIV/AIDS PKBI Riau Pekerja Lapangan (Wilayah Kerja Kota Pangkalpinang), Relawan Penggiat Pendampingan dan Dukungan ODHIV, Komunitas Resiko Tinggi Peduli HIV/AIDS, KPA dan Pokja Wartawan Kota Pangkalpinang.
Bung Jinggo selaku Ketua Pokja Wartawan Kota Pangkalpinang mengatakan banyak masyarakat yang tidak paham atau mengerti apa itu ODHIV.
Seperti diketahui di tahun 2023 ada peningkatan ODHIV, jadi diharapkan dengan kegiatan seperti ini masyarakat khususnya para orang tua bisa mencegah bertambahnya ODHIV.
“Jadi dengan kegiatan seperti ini, masyarakat khususnya para orang tua mengetahui dan paham tentang ODHIV,” ucapnya.
Sementara itu, Penatarita selaku Pengelola Program HIV/AIDS dan PIMS Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang memaparkan tentang apa itu HIV/AIDS.
HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, lambat laun jika tidak ditangani secara tepat maka menjadi AIDS.
“AIDS adalah sekumpulan gejala penyakit yang disebabkan virus HIV. Jadi mau penyakit apapun bisa masuk,” ucapnya.
Dikatakannya untuk penanganan AIDS itu lebih susah dibandingkan dengan HIV, namun HIV ini bisa menularkan ke orang lain.
“HIV bisa menular melalui darah, hubungan seksual dan ASI,” ungkap Penatarita.
“Makanya setiap ibu hamil diwajibkan melakukan tes VCT agar bisa terdeteksi hingga tidak menular ke janinnya atau anaknya,” tambahnya.
Ia menyebut, ini juga merupakan salah satu program dari pemerintah, makanya setiap ibu hamil dilakukan tes VCT.
Selanjutnya Penatarita juga menerangkan tentang salah satu program pemerintah yang lainnya yaitu Three Zero 2031.
Three Zero maksudnya, tidak ada lagi kasus yang baru, tidak ada lagi kematian karena AIDS dan tidak ada lagi diskriminasi.
“Tetapi untuk mencapai itu semua, kami tidak bisa berdiri sendiri, kami membutuhkan bantuan para stakeholder terkait, para relawan dan juga para media,” kata Penatarita.
“Terutama media, karena tidak menutup kemungkinan media adalah yang paling cepat informasinya sampai ke masyarakat,” lanjut dia.
Ia berharap semoga semua pihak bisa berkolaborasi, bekerja sama dalam penanggulangan pencegahan HIV/AIDS semakin meningkat, bahkan kalau bisa menuju Three Zero.
Selain itu, Penatarita menyampaikan bahwa sembilan Puskesmas di Kota Pangkalpinang juga membuka layanan tes VCT gratis untuk mendeteksi HIV/AIDS.
Dikatakannya siapapun boleh datang ke sembilan Puskesmas tersebut untuk melakukan tes VCT.
“Misalnya ada warga Kecamatan Rangkui mau tes VCT di Kecamatan Gabek itu akan dilayani walaupun bukan domisili warga tersebut,” tandasnya. (Siska/RB)
Link sumber: http://www.radarbahtera.com