PANGKALPINANG — Pengelolaan lingkungan hidup secara berkelanjutan merupakan salah satu komitmen penting PT Timah Tbk dalam kegiatan usahanya. Anggota holding Industri Pertambangan MIND ID ini melakukan pengelolaan keanekaragaman hayati (Kehati) untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan dari kegiatan usaha pertambangan dan pemurnian timah.
Upaya pengelolaan yang dilakukan antara lain pada Hutan Lindung, terdapat beberapa kawasan Hutan Lindung PT Timah Tbk seperti Unit Metalurgi Muntok, Bangka Barat, dan Unit Metalurgi Kundur di Kabupaten Karimun.
Hutan keanekaragaman hayati merupakan ekosistem yang penuh dengan keanekaragaman hayati dan mempunyai dampak besar terhadap kesehatan lingkungan secara keseluruhan.
Keberadaan Hutan Keanekaragaman Hayati juga merupakan upaya konservasi yang dilakukan PT Timah Tbk untuk menjaga dan melestarikan flora dan fauna di kawasan tersebut agar tetap lestari dan tidak punah.
Hutan Keanekaragaman Hayati PT Timah di dua kawasan ini juga tumbuh berbagai pohon.
Hutan Keanekaragaman Hayati PT Timah Tbk juga telah dijadikan Hutan Kota seperti di Unit Metalurgi Muntok.
Di kawasan Hutan Keanekaragaman Hayati ini, PT Timah Tbk melestarikan berbagai jenis flora dan fauna endemik. Karena kita menyadari bahwa flora dan fauna mempunyai peranan penting dalam keseimbangan ekosistem yang ada di dalamnya.
Tak hanya sekedar pengelolaan, PT Timah Tbk juga melakukan pemantauan di Hutan Keanekaragaman Hayati, seperti pengukuran biomassa dan pemantauan jenis flora dan fauna di kawasan tersebut.
Kehadiran Hutan Keanekaragaman Hayati PT Timah Tbk selain memiliki fungsi ekologis, juga menjadi sarana peningkatan pengetahuan, penyebaran informasi atau studi banding, serta memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitar operasinya.
Misalnya saja baru-baru ini Kader Adiwiyata Kabupaten Bangka Barat melakukan studi lapangan di Hutan Kota Kehati di Kawasan Unit Metalurgi Muntok PT Timah Tbk.
Fungsionalis Dinas Lingkungan Hidup Bangka Barat, Diki, mengatakan kegiatan ini untuk menambah pengetahuan para pelajar agar dapat mengubah perilaku untuk mencintai lingkungan sekitar dan memanfaatkan hutan konservasi.
“Melalui Hutan Kota, Unit Metalurgi memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang manfaat konservasi ini. Dengan banyaknya pepohonan yang tertata rapi, kita dapat menjaga ketersediaan air dan udara bersih sehingga meningkatkan kualitas hidup kita,” jelasnya.
Marsya, siswi SMPN 4 Mentok mengaku senang dengan kunjungan ini karena bisa menimba ilmu tentang mencintai alam dari Hutan Konservasi Kesatuan Meralurgi.
Perasaannya senang, pemandangan hutannya indah, ada binatangnya, disini kita mendapat ilmu bagaimana menjaga alam dan mencintai binatang, kata Marsya. (*)