PT Timah dan PT Xinyi Glass Indonesia Jalin Kerjasama Strategis Dukung Hilirisasi Industri Kaca di Indonesia
GRESIK – PT Timah Tbk (IDX: TINS), anak perusahaan MIND ID, bersama PT Xinyi Glass Indonesia resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk memperkuat kerjasama dalam pengembangan industri kaca di Indonesia.
Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Direktur Pengembangan Usaha PT Timah Tbk, Dicky Octa Zahriadi, dan Jia Ao, Director PT Xinyi Glass Indonesia, sebagai langkah strategis untuk mendukung upaya hilirisasi sektor pertambangan dan meningkatkan kualitas produksi kaca di Tanah Air.
Kerjasama ini sejalan dengan upaya Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Investasi/BKPM, untuk memaksimalkan investasi dalam industri hilir.
Seperti yang diketahui, hilirisasi menjadi salah satu prioritas strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Dalam kerjasama ini, timah, yang merupakan bahan baku utama untuk pembuatan kaca, akan disuplai oleh PT Timah Tbk untuk mendukung produksi kaca PT Xinyi Glass Indonesia yang ditujukan untuk aplikasi teknologi tinggi.
PT Xinyi Glass Indonesia, yang merupakan perusahaan kaca terkemuka dengan jaringan penjualan global di lebih dari 140 negara, memiliki pabrik di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Gresik.
Pabrik ini diresmikan pada Agustus 2022 dan menjadi salah satu investasi asing terbesar di sektor manufaktur kaca Indonesia. Investasi ini menunjukkan komitmen PT Xinyi Glass Indonesia untuk terus berkontribusi pada pengembangan industri di Indonesia, khususnya dalam sektor manufaktur kaca.
Dalam sambutannya, Dicky Octa Zahriadi menyampaikan bahwa kerjasama ini merupakan bagian dari upaya PT Timah Tbk untuk mendukung tujuan pemerintah dalam memperkuat sektor hilir dan meningkatkan kualitas industri dalam negeri.
“Kerjasama ini diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah untuk terus meningkatkan pertumbuhan investasi, khususnya di sektor hilirisasi. Kolaborasi antara sektor pertambangan dan industri kimia ini sangat penting untuk menciptakan ekosistem industri yang berkelanjutan,” ujar Dicky.




