BANGKA SELATAN – Sawah seluas 230 hektare di Desa Serdang, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan mulai kekeringan. Tanaman padi yang masih hijau itu tak mendapat suplai air karena saluran air dari sungai Kamis jebol.
Salah satu petani setempat, Taruna (40), mengungkapkan sumber air satu-satunya untuk sawah di Desa Serdang berasal dari air sungai Kamis yang dialirkan melalui irigasi. Namun, saluran air tersebut jebol karena cuaca ekstrem beberapa waktu lalu.
“Sementara supaya padi tidak mati, saya pakai alat mesin pompa biar dapat air,” ungkap Taruna kepada Mediaqu, Sabtu (26/8/23).
Kelompok tani Suka Maju ini menjelaskan, akibat jebolnya air untuk mengalirkan air ke sawah, 18 kekompok tani di desa tersebut membeli mesin pompa dan pipa, untuk mengambil air dari saluran air yang ada di sawah karena pasokan air dari sungai Kamis berkurang.
“Ya selain karena jebol, memang saat ini musim kemarau. Dari 430 hektar, hanya 230 hektar yang ditanam karena sulitnya mendapatkan air karena kami hanya ada 1 saluran dari Desa Pergam,” kata dia.
Dijelaskannya, saat warga mulai menanam padi pada awal Juli lalu tidak pernah lagi merasakan turunnya hujan. Sehingga benih padi yang mereka tabur tidak tumbuh subur faktor kekurangan air. Sementara pasokan air sungai Kamis yang dialirkan melalui irigasi jebol.
“Saat ini semua petani memakai mesin pompa karena belum adanya salurannya, atau perbaikan saat hujan sebulan lalu yang membuat debit air tinggi, sehingga jebol,” ucapnya.
Taruna pun berharap kepada Pemkab Bangka Selatan bisa segera memperbaiki saluran yang jebol, sehingga di musim kering ini ada pasokan air mencapai ke seluruh persawahan Desa Serdang.
“Harapan kami agar pemerintah segera untuk memperbaiki saluran yang jebol,” pungkasnya. (Suf)