BANGKA SELATAN – Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bangka Selatan mengimbau warga untuk waspada beraktivitas di sekitar laut Dusun Mempunai, Desa Serdang, Kecamatan Toboali, imbas kakek bernama H. Baharuddin (75), yang diserang buaya.
“Kalau buayanya kelihatan di daratan segera saja melapor ke Damkar,” kata Kabid Damkar Bangka Selatan, Ardiansyah kepada Mediaqu, Rabu (31/1/24) disela-sela kunjungan ke laut Dusun Mempunai.
Ardiansyah lantas mengungkap dugaan buaya yang menyerang nelayan udang sungkur di laut Mempunai itu keluar dari habitatnya. Dia menilai buaya itu diduga hendak mencari makan.
“Karena pertama mungkin makanan mereka sudah berkurang di sekitar situ. Kedua merasa terganggu, akhirnya cari tempat lain untuk ini,” ucapannya.
Selain itu, juga meminta bantuan ”orang pintar” untuk ikut serta dalam pencarian buaya yang menyerang seorang nelayan yang sedang mencari udang sungkur di laut tersebut.
“Ya. Saat ini kita juga menunggu dukun buaya untuk memburu buaya di tempat itu. Perburuan itu dilakukan agar tidak meresahkan nelayan lagi,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, kisah kakek bernama H. Baharuddin (75), yang diserang buaya di perairan laut Dusun Mempunai, Desa Serdang, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Selasa (30/1/24) pagi, meresahkan warga setempat. Terutama bagi para nelayan yang ingin bepergian ke laut ataupun mencari udang sungkur.
Salah seorang nelayan Air Dusun Mempunai, Nopri M. Aziz (36), mengungkapkan kejadian warga Dusun Mempunai mengalami terkaman buaya saat mencari udang sungkur di perairan laut setempat bukanlah yang pertama kali.
“Ini yang ke empat kalinya. Tiga selamat dan 1 meninggal dunia yang mengalami terkaman buaya di peraiaran Dusun Mempunai. Adapun luka yang diakibatkan gigitan buaya hari ini yaitu tangan kiri, punggung dan paha kaki kiri,” ucap Nopri kepada Mediaqu.
Ia pun berharap pemerintah daerah harus memberi solusi. Sebab, buaya sudah memakan korban lagi. Paling tepat, ujar Nopri, pemerintah daerah melalui Dinas Kelautan dan Perikanan berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bangka Belitung untuk penanganan buaya-buaya tersebut.
“Sebaiknya ada tindakan cepat pemerintah daerah untuk berkoordinasi dengan instansi teknis agar tidak ada korban lagi. Hal ini mengingat mata pencaharian warga Dusun Mempunai sebagian besar nelayan yang menyungkur udang di laut itu,” ujarnya.
Sementara itu, Kades Serdang, Apendi membenarkan warganya yang diserang buaya. Ia menjelaskan kejadian berawal pada pk 08.00 WIB, H. Baharuddin pergi turun ke laut Mempunai untuk menyungkur Udang.
“Lalu sekitar pukul 09.00 WIB, ada nelayan yang mendengar suara minta tolong dari arah Laut Mempunai. Saat itu nelayan setempat sedang meruncing pancing di pinggir pantai yang berjarak kurang lebih 20 meter dari lokasi kejadian,” ungkapnya.
Kemudian datang lagi nelayan mendatangi kearah pinggir laut Mempunai yang melihat korban posisinya sudah berada di pinggir pantai. Pada saat itu buaya masih berada di dekat korban dengan jarak kurang lebih 1,5 meter.
“Kemudian ditarik agar tidak diterkam buaya kembali. Lalu mulai ramai warga berdatangan ke pantai untuk memberikan pertolongan. Lalu dibawa ke RSUD Bangka Selatan menggunakan mobil pick up,” pungkas Apendi. (Suf)