HeadlineNasional

Banjir Tak Lagi Menjadi Ancaman, Hidayat Arsani Siap Beraksi!

PANGKALPINANG – Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, kembali diingatkan akan bencana banjir besar yang melanda pada 8 Februari 2016.

Hujan deras selama berhari-hari mengakibatkan sungai-sungai meluap, merendam sebagian besar wilayah, dan menyebabkan ribuan warga, termasuk komunitas Tionghoa, terpaksa mengungsi.

Daerah Kampung Bintang dan Parit Lalang menjadi yang paling parah terdampak, dengan ketinggian air mencapai dua meter, menghentikan aktivitas ekonomi di kota tersebut.

Banjir tidak hanya melanda Pangkalpinang, tetapi juga menyebar ke kabupaten lain seperti Bangka Barat, Bangka Tengah, dan Bangka Selatan, dengan ketinggian air di beberapa desa mencapai 150 cm.

Peristiwa ini mengingatkan masyarakat bahwa banjir bukanlah hal baru di daerah ini. Sejarah mencatat, pada 1986, banjir juga melanda akibat jebolnya tanggul Kolong Retensi Kacangpedang.

Baca juga  Forum Konsultasi Pembangunan Kelapa Sawit Berkelanjutan untuk Ekonomi dan Lingkungan di Bangka Selatan

Kondisi geografis Bangka Belitung yang dikelilingi laut membuatnya rentan terhadap bencana alam, terutama pada musim hujan. Badan

Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat bahwa bencana yang sering terjadi meliputi banjir, angin puting beliung, kecelakaan air, dan longsor, terutama di daerah dengan aktivitas pertambangan.

Banjir rob akibat gelombang tinggi dan hujan lebat pun rutin terjadi, merusak infrastruktur dan berdampak negatif pada perekonomian masyarakat.

Menanggapi masalah ini, Hidayat Arsani, calon gubernur Provinsi Bangka Belitung, berkomitmen untuk memberikan solusi konkret.

1 2Laman berikutnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!