
BANGKA BELITUNG – Sekretaris Jenderal Projo Bangka Belitung, Jauhari, memberikan tanggapan tegas terhadap kritik yang dilontarkan oleh pendukung calon gubernur lainnya, terkait program BPJS Kesehatan gratis yang diusung oleh pasangan Hidayat Arsani dan Helyana.
Jauhari menegaskan bahwa program tersebut adalah langkah konkret yang dirancang berdasarkan kebutuhan masyarakat dan hasil audiensi langsung dengan BPJS Kesehatan Provinsi Bangka Belitung.
Kritik pendukung calon gubernur lain yang menyebut program BPJS gratis tersebut sebagai “bualan dan omong kosong,” langsung direspons oleh Jauhari.
Ia menekankan bahwa program ini bukan sekadar janji politik, melainkan solusi nyata untuk mengatasi kendala akses layanan kesehatan yang dihadapi masyarakat.
“Program BPJS gratis ini merupakan hasil komunikasi langsung dengan BPJS Kesehatan pada 13 Mei 2024, di mana kami berdiskusi mengenai kendala yang ada, termasuk tunggakan BPJS yang mencapai Rp182,69 miliar hingga April 2024,” ungkap Jauhari.
Jauhari menambahkan bahwa jika Hidayat Arsani terpilih sebagai Gubernur Bangka Belitung pada Pilkada Serentak 27 November 2024 mendatang, ia berkomitmen untuk menyelesaikan masalah tunggakan tersebut.
Dengan pengalaman dan pemahaman mendalam mengenai birokrasi dan anggaran daerah, Hidayat diharapkan mampu menemukan solusi untuk “benang kusut” yang mengakibatkan masalah dalam sistem BPJS.
Menggarisbawahi potensi sumber daya alam Bangka Belitung, Jauhari berpendapat bahwa seharusnya kekayaan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, termasuk sektor kesehatan.
“Kami memiliki sumber daya alam yang melimpah, namun untuk membayar BPJS saja masih menunggak. Ini perlu ditelusuri lebih lanjut,” tambahnya.
Menurutnya, Hidayat Arsani, yang pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur, memiliki pengetahuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan permasalahan ini.