Mengangkat Budaya Batik Belitung, Peran PT Timah dan Kreativitas Perajin Lokal

Foto : Timah.com

BELITUNG TIMIR – Batik, warisan budaya Indonesia yang diakui UNESCO sebagai warisan dunia sejak 2009, bukan sekadar kain bermotif, melainkan juga cerminan kekayaan dan sejarah bangsa. Dalam rangka pelestarian batik, PT Timah berkomitmen mendukung perajin batik di wilayah operasionalnya, termasuk di Pulau Belitung yang kaya akan keindahan dan kekhasan motif.

Salah satu perajin batik yang telah mendapat dukungan dari PT Timah adalah Ira Afriliana, pemilik Sanggar Batik De Simpor. Sejak 2017, Ira aktif menciptakan produk batik yang memperkenalkan keindahan Pulau Belitung melalui motif-motif khas seperti daun simpor, bunga simpor, keramunting, rambai katis, dan ikan cempedik.

“Batik adalah warisan budaya yang banyak disukai orang. Saya ingin mengangkat batik dengan motif khas daerah sendiri,” ungkap Ira saat dihubungi.

Bacaan Lainnya

Berlokasi di Jalan Laskar Pelangi Dalam 2, Desa Lenggang, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur, Sanggar Batik De Simpor memproduksi berbagai produk batik, termasuk kain batik, kemeja, dan syal. Sejak 2019, PT Timah telah memberikan dukungan permodalan serta pembinaan untuk membantu Ira mengembangkan usahanya.

“Dengan menjadi mitra binaan PT Timah, kami sangat terbantu dalam pengembangan usaha,” jelas Ira.

Namun, menjadi perajin batik tidaklah mudah. Ira mengungkapkan tantangan yang dihadapinya, seperti pemasaran yang masih terbatas, khususnya untuk menjangkau generasi muda. Biaya produksi yang tinggi akibat kenaikan harga bahan baku juga menjadi kendala, sementara permintaan pasar cenderung menginginkan harga yang lebih terjangkau.

Ira berharap, pada momentum Hari Batik Nasional ini, dukungan dari pemerintah, swasta, BUMN, dan berbagai organisasi dapat membantu perajin batik untuk terus berkarya.

“Butuh dukungan semua pihak, termasuk pelatihan bagi perajin, agar kami mampu menghasilkan karya yang tidak hanya mempertahankan tradisi, tetapi juga bisa bersaing secara global,” tambahnya.

Penggunaan dan promosi produk batik lokal merupakan langkah konkret dalam mendukung pelestarian budaya ini.

“Mari kita rayakan Hari Batik Nasional dengan menggunakan batik lokal,” ajak Ira.

PT Timah juga aktif dalam pelatihan membatik untuk kelompok masyarakat, termasuk pelatihan ecoprint untuk perempuan di Dusun Air Abik, Bangka, serta pelatihan bagi warga binaan Lapas Perempuan Pangkalpinang dan UMKM di Pulau Belitung.

Komitmen ini menunjukkan usaha PT Timah dalam menjaga dan melestarikan batik, sehingga para perajin dapat terus berkarya di tengah arus modernisasi.

Melalui dukungan yang berkelanjutan dan promosi produk batik lokal, diharapkan batik Belitung dapat terus berkembang dan dikenal di tingkat nasional maupun internasional.

Sumber : Timah.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *