Kampong Reklamasi Selinsing, Transformasi Lahan Bekas Tambang Menjadi Destinasi Edukasi dan Ekonomi Berkelanjutan
BELITUNG TIMUR – PT Timah Tbk bersama BUMDes Selisining telah berhasil mengubah lahan bekas tambang di Kampong Reklamasi Selinsing menjadi kawasan agro edutourism yang menarik. Inisiatif ini merupakan salah satu contoh nyata pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, menunjukkan komitmen perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan serta meningkatkan daya dukung alam.
Kampong Reklamasi Selinsing mengintegrasikan berbagai sektor, seperti pertanian, peternakan, wisata edukasi, serta pengelolaan kolong menjadi kawasan wisata air. Ketua BUMDes Selinsing, Diky Afriansyah, menyebutkan bahwa lokasi ini kini telah menjadi salah satu destinasi wisata edukasi bagi masyarakat dan wisatawan.
“Dalam beberapa bulan terakhir, kunjungan ke Kampong Reklamasi Selinsing telah mencapai ribuan orang, tertarik melihat pengelolaan lahan bekas tambang yang dioptimalkan untuk berbagai sektor,” katanya.
Diky menambahkan bahwa pengunjung tidak hanya terdiri dari wisatawan, tetapi juga pelajar dan mahasiswa yang datang untuk belajar dan melakukan penelitian. Mereka tertarik dengan pola penanaman yang diterapkan di lahan bekas tambang, serta keberagaman tumbuhan lokal yang ditanam di sana.
“Kami juga menanam pohon-pohon endemik Belitung yang sudah sulit ditemui, menjadikan kawasan ini semakin menarik,” ungkapnya.
Fasilitas yang lengkap juga menjadi daya tarik Kampong Reklamasi Selinsing. Terdapat toilet, musala, rumah adat, danau buatan, wahana air, serta pemandangan indah yang memikat pengunjung. Program pengelolaan lingkungan ini tidak hanya menata lahan bekas tambang, tetapi juga memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar. Diky mengungkapkan, BUMDes Selinsing telah merasakan dampak positif dari keberadaan Kampong Reklamasi ini.
