MTI Mentok, Dari Nostalgia Timah ke Arena Kreativitas Warga

BANGKA BARAT — Museum Timah Indonesia (MTI) Mentok kini tak sekadar menjadi tempat menyimpan jejak sejarah pertimahan nasional. Terletak di pusat Kota Mentok, Kabupaten Bangka Barat, museum ini terus berkembang menjadi ruang publik yang dinamis, tempat warga berkegiatan sosial, seni, hingga olahraga.
Didirikan pada tahun 1915, bangunan bersejarah ini masih mempertahankan keaslian arsitektur kolonialnya dan telah ditetapkan sebagai cagar budaya. Di dalam museum, pengunjung dapat menikmati berbagai koleksi peninggalan industri timah, termasuk alat-alat tambang kuno, dokumentasi pengolahan timah dari masa ke masa, serta informasi mengenai kontribusi komoditas tersebut terhadap perekonomian Bangka Belitung dan Indonesia.
Letaknya yang strategis di tengah kota serta lingkungan yang teduh dan bersih menjadikan kawasan museum sebagai pilihan favorit masyarakat untuk berkumpul dan beraktivitas. Tak hanya menjadi tujuan wisata edukatif, MTI Mentok juga hadir sebagai ruang interaksi lintas generasi.
Salah satu kegiatan rutin yang memanfaatkan halaman museum adalah senam pagi dari komunitas The Bukit Club. Dipimpin oleh Sri, komunitas ini secara konsisten menggelar senam seminggu sekali di halaman museum. Ia menilai lokasi ini ideal karena memiliki halaman yang luas, nyaman, dan tidak licin.
“Halaman museum sangat mendukung untuk kegiatan senam. Tempatnya strategis, bersih, dan suasananya menyenangkan. Ini bisa sekaligus jadi media promosi museum,” ungkap Sri pada Senin (14/4/2025).
Sri juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PT Timah yang telah memberikan dukungan dan fasilitas bagi komunitas senamnya. “Kami merasa sangat terbantu. PT Timah selalu memberi ruang bagi kami untuk berolahraga di sini. Ini suasana baru yang sangat positif,” tambahnya.
Tia (27), salah satu peserta senam, juga mengaku senang berolahraga di lingkungan museum. “Senam di sini beda dari tempat lain. Udara terasa sejuk, tempatnya bersih dan terawat. Rasanya nyaman sekali,” tuturnya.
Narti (55), peserta lainnya, merasakan manfaat langsung dari aktivitas ini. “Dulu kolesterol saya tinggi. Sejak rutin ikut senam, terutama di tempat seindah ini, kesehatan saya membaik. Sekalian olahraga, sekalian rekreasi,” katanya sambil tersenyum.
Berbagai kegiatan seperti senam, pertunjukan seni, hingga pameran kerap digelar di area museum, menciptakan suasana yang inklusif dan memperkuat peran museum sebagai ruang komunitas.
PT Timah sebagai pengelola berharap MTI Mentok dapat terus berkembang sebagai ruang publik yang aktif. Tak hanya sebagai tempat belajar sejarah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan kreatif, produktif, dan terbuka untuk semua lapisan masyarakat.
Perpaduan antara nilai historis, fungsi edukatif, dan manfaat sosial menjadikan Museum Timah Indonesia Mentok sebagai ikon kebanggaan warga Bangka Barat, sekaligus destinasi wisata yang terus menarik perhatian. (*)
Sumber : Timah.com