PT Timah Kurangi Konsumsi Energi 22,69 Persen, Dukung Transisi Energi Nasional
PANGKALPINANG — PT Timah Tbk terus menguatkan upaya pengelolaan energi dalam seluruh proses bisnisnya. Langkah ini menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk mendukung transisi energi dan pengurangan emisi karbon.
Sebagai bentuk komitmen terhadap visi global pengurangan emisi, PT Timah mengakselerasi berbagai inisiatif transisi energi di seluruh lini operasional, mulai dari eksplorasi, penambangan, pengolahan, hingga peleburan, termasuk di area perkantoran.
Berbagai program yang dijalankan antara lain Selective Mining, efisiensi energi, substitusi bahan bakar fosil ke Energi Baru Terbarukan (EBT), PLNisasi di Site Mentok, pemasangan Solar Photovoltaic, serta penggantian lampu TL menjadi LED.
Departement Head Corporate Communication PT Timah, Anggi Siahaan, mengatakan, berbagai inisiatif pengelolaan energi tersebut telah berdampak signifikan terhadap pengurangan konsumsi energi perusahaan.
“Berdasarkan hasil evaluasi, inisiatif-inisiatif ini menunjukkan hasil positif. Pada tahun 2024, PT Timah berhasil menurunkan konsumsi energi sebesar 418.645,6 GJ atau setara 22,69 persen dibandingkan tahun 2023,” ujar Anggi, Senin (28/4/2025).
Anggi menjelaskan, dalam operasional pertambangan, perusahaan menerapkan selective mining dengan penggunaan alat yang lebih hemat energi serta optimalisasi operasional mesin.
Dalam mendukung transisi energi, PT Timah juga melakukan rekondisi engine dengan over haul pada mesin utama di sektor eksplorasi, penambangan, hingga pengolahan dan peleburan.
Dari sisi energi terbarukan, PT Timah mulai melakukan substitusi bahan bakar fosil dengan pengadaan kendaraan operasional berbasis hybrid, implementasi biodiesel B35, dan beralih ke biodiesel B40 sejak Februari 2025. Selain itu, perusahaan juga mulai menggunakan forklift berbasis listrik.
