
PANGKALPINANG – Bagi Nikolas Manurung, General Manager Aston Emidary Bangka, Pulau Bangka memiliki potensi pariwisata yang luar biasa, bahkan menurutnya, lebih memukau dibandingkan destinasi sekelas Bali.
“Pantai Pasir Padi itu sangat indah. Bahkan pantai-pantai di Sungailiat, menurut saya, lebih amazing dari yang pernah saya lihat di Bali,” ujarnya penuh antusias kepada Mediaqu.id.
Pernyataan itu bukan datang dari wisatawan biasa. Nikolas merupakan sosok berpengalaman di industri perhotelan nasional.
Sebelum memimpin salah satu hotel bintang empat di Bangka, ia pernah berkarier di Banten, daerah dengan arus wisatawan yang sangat tinggi setiap akhir pekan.
“Saya melihat laut di sini sangat menawan. Kalau dibandingkan dengan Banten, setiap akhir pekan wisatawan tumpah ruah sampai tidak tertampung. Tapi kalau soal keindahan, pantai di Bangka punya nilai lebih,” katanya membandingkan.
Namun, di balik kekayaan alam yang dimiliki, Nikolas melihat masih banyak pekerjaan rumah dalam hal pengembangan infrastruktur.
Ia menyoroti khususnya soal transportasi yang dinilainya masih menjadi tantangan besar bagi pertumbuhan sektor pariwisata di Bangka Belitung.
“Transportasi ke Bangka ini memang harus ditingkatkan. Akses masuk harus lebih mudah, baik melalui laut maupun udara,” ungkapnya.
Ia menyambut baik wacana pemerintah daerah yang ingin membuka peluang investasi, terutama dalam membangun fasilitas penunjang seperti pelabuhan, rumah sakit, hingga hotel.
Menurutnya, hadirnya investor akan mendukung penuh sektor pariwisata yang saat ini mulai menggeliat.
“Saya dengar sudah ada beberapa investor yang datang. Kalau mereka benar-benar membangun pelabuhan, menambah hotel, dan fasilitas lain, ini akan sangat membantu,” katanya.
Tak hanya aksesibilitas, Nikolas juga menyoroti keterbatasan jadwal penerbangan ke Bangka. Baginya, perluasan jam operasional bandara akan menjadi langkah strategis untuk memudahkan wisatawan, termasuk dari luar negeri.
“Kalau penerbangan ditambah, jalur lebih banyak, otomatis destinasi ini akan semakin dikenal. Makin luas jangkauan pasarnya, makin tinggi pula potensi pariwisatanya,” jelasnya.
Dalam pandangannya, hotel tidak semata menjadi tempat bermalam, tapi juga sebagai pintu gerbang pengalaman wisata yang lebih besar.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pelaku industri dan pemangku kebijakan untuk bergandengan tangan memajukan pariwisata Bangka Belitung.
“Dengan sinergi yang kuat dan pembenahan infrastruktur yang konsisten, saya yakin Bangka bisa jadi destinasi unggulan nasional, bahkan internasional,” pungkasnya optimis.
Diberitakan sebelumnya, industri pariwisata dan bisnis di Kota Pangkalpinang mendapat suntikan energi baru dengan dibukanya Aston Emidary Bangka Hotel & Conference Center, Sabtu (02/08/2025).
Kehadiran hotel bintang empat ini menjadi momentum penting bagi Bangka Belitung untuk memperkuat posisinya sebagai destinasi wisata dan pusat kegiatan bisnis di Sumatera.
Berlokasi strategis di Jalan Depati Hamzah, Semabung Lama, Kecamatan Bukit Intan, Aston Emidary Bangka menghadirkan kemewahan modern yang berpadu harmonis dengan sentuhan lokal.
Dengan fasilitas lengkap dan pelayanan profesional, hotel ini siap menjadi pilihan utama wisatawan, pelaku bisnis, dan penyelenggara acara.
Kehadiran Aston Emidary Bangka diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, memperkuat sektor perhotelan, dan mendukung penyelenggaraan acara berskala nasional hingga internasional.
Hal ini sekaligus membuka peluang kerja dan memperluas jaringan bisnis di Bangka Belitung.
Dengan kombinasi kemewahan, keramahtamahan, dan lokasi strategis, Aston Emidary Bangka siap menjadi ikon baru yang memperkuat daya tarik wisata dan bisnis Pangkalpinang., (Suf)