BANGKA SELATAN – Kebiasaan masyarakat dalam mengolah sampah dengan cara menumpuk sampah yang kemudian dibakar. Adanya kebiasaan tersebut dapat mengakibatkan polusi udara dan pencemaran lingkungan.
Terkait hal itu, Mahasiswa KKN MAs 2023 bersama Dinas Lingkungan Kabupaten Bangka Selatan tergerak untuk membantu mengurangi kebiasaan masyarakat menumpuk dan membakar sampah. Salah satu cara untuk mengurangi kebiasaan tersebut dengan memanfaatkan galon bekas disulap menjadi tong sampah.
Ifroh Zahra Salmia, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto berharap dari program mahasiswa KKN MAs 2023, galon bekas didaur ulang menjadi tong sampah agar masyarakat menjadi peduli terhadap lingkungan. Selain itu masyarakat juga dapat mengolah sampah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.
“Galon bekas air mineral yang sudah tak terpakai bisa didapatkan di rumah-rumah atau di tempat penampungan sampah, sehingga dapat membantu mengurangi limbah sampah plastik, selain itu dapat menghemat biaya untuk membeli tempat sampah baru,” kata Ifroh kepada Mediaqu, Kamis (31/8/23).
Ia menambahkan, galon-galon bekas di lukis tempat wisata yang ada di Negeri Junjung Besaoh sehingga bisa menjadi lebih menarik dengan alat dan bahan pendukung, seperti melukis wisata pantai Batu Belimbing, Batu Kapur, Simpang 5 Toboali yang bertemakan KKK itu juga terkait pariwisata.
“Oleh karena itu, tempat sampah yang awalnya dibeli jadi, bisa diganti dengan barang bekas yang telah didaur ulang. Selain jadi tempat tong sampah, hal yang bisa dimanfaatkan dari sampah plastik galon bekas adalah pot tanaman, banyak juga tumbuhan yang bisa digunakan sebagai media tanam,” tutur Ifroh.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bangka Selatan, Agung Prasetyo Rahmadi saat mendampingi Mahasiswa KKN MAs 2023 mengubah galon bekas menjadi tempat sampah mengatakan, mereka berkreasi menghias galon bekas agar terlihat rapi dan indah, misalnya dengan mencat atau melukis di galon bekas.
“Dengan cara ini diharapkan warga masyarakat Bangka Selatan teredukasi untuk terbiasa memanfaatkan barang bekas menjadi sesuatu yang bermanfaat. Semoga semakin banyak yang dapat dihasilkan Mahasiswa KKN MAs untuk ikut berpartisipasi dan peduli terhadap lingkungan,” kata Agung. (Suf)