PANGKALPINANG – PT Timah terus menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan dengan melaksanakan program penanaman mangrove sebagai bagian dari Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) perusahaan di bidang lingkungan, Rabu (22/09/2024).
Inisiatif ini bertujuan untuk menjaga ekosistem mangrove yang memiliki peran penting dalam penyerapan emisi karbon, melindungi garis pantai, serta mendukung keanekaragaman hayati.
Dalam rangka mewujudkan komitmen perusahaan terhadap pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, PT Timah menargetkan untuk menanam 45.000 pohon mangrove pada tahun 2024. Hingga Juli 2024, perusahaan telah berhasil menanam sebanyak 32.000 pohon mangrove di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Provinsi Kepulauan Riau, yang merupakan wilayah operasional utama perusahaan.
Menurut Anggi Siahaan, Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah, program penanaman mangrove ini juga merupakan bagian dari implementasi prinsip Good Corporate Governance (GCG).
“Sebagai bagian dari tanggung jawab lingkungan, PT Timah berkomitmen untuk melakukan penanaman mangrove secara berkelanjutan di daerah pesisir. Upaya ini tidak hanya akan membantu memitigasi dampak perubahan iklim, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi ekosistem masyarakat di sekitar wilayah operasional kami,” ujar Anggi.
Program ini melibatkan kolaborasi dengan kelompok masyarakat lokal, yang diharapkan dapat berperan aktif dalam kegiatan pembibitan, penanaman, hingga perawatan mangrove.
Selain memperbaiki ekosistem pesisir, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengembangkan potensi ekonomi masyarakat melalui pengelolaan agro maritim, ekowisata mangrove, serta meningkatkan sumber penghidupan berbasis ekonomi terpadu.
“Melalui kolaborasi dengan masyarakat, kami berharap dapat menciptakan kesadaran bersama akan pentingnya mangrove bagi kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, program ini juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat, misalnya melalui pengelolaan ekowisata mangrove yang dapat meningkatkan perekonomian lokal,” tambah Anggi.
Penanaman mangrove dikenal sebagai salah satu cara paling efektif dalam upaya mitigasi perubahan iklim, karena kemampuannya menyerap dan menyimpan karbon dalam jumlah besar.
Selain itu, mangrove memiliki manfaat ekologis yang luas, seperti melindungi garis pantai dari abrasi, mengurangi risiko banjir, serta menjadi habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna.
Dari segi ekonomi, hutan mangrove juga menjadi tempat pemijahan berbagai jenis ikan dan udang, yang merupakan sumber penghidupan penting bagi masyarakat pesisir, khususnya para nelayan.
Dengan inisiatif ini, PT Timah berharap dapat terus berkontribusi pada keseimbangan ekosistem pesisir sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah pesisir. (*)
Sumber : Timah.com