PANGKALPINANG – Ikatan Karyawan Timah (IKT) melalui Ketua Umumnya, Riki Febriansyah, menyayangkan keras pernyataan Ketua Pansus Beriga DPRD Bangka Belitung, Pahlevi Syahrun, yang mengkritik Plt. Bupati Bangka Tengah, Era Susanto, atas dukungannya terhadap PT Timah Tbk dalam operasi penambangan laut Beriga. Pernyataan Pahlevi yang menilai Plt Bupati melebihi kewenangannya dinilai oleh Riki sebagai kritik yang tidak berdasar dan tidak memahami konteks pertemuan yang berlangsung.
Buatlah 5 judul berita
Pernyataan tersebut muncul setelah pertemuan antara PT Timah Tbk dan masyarakat Desa Beriga yang dihadiri oleh pimpinan Forkompimda Bangka Tengah. Dalam pertemuan itu, Plt Bupati Bangka Tengah, Era Susanto, memberikan dukungan terhadap operasional PT Timah Tbk di laut Beriga, dengan alasan bahwa perusahaan tersebut telah memenuhi semua aspek legalitas dan izin yang diperlukan. Selain itu, PT Timah Tbk juga telah menyampaikan rencana program Corporate Social Responsibility (CSR) yang bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat setempat.
Namun, Plt Bupati juga menyampaikan kekecewaannya karena pertemuan yang seharusnya menjadi kesempatan bagi masyarakat Beriga untuk bertanya dan mendalami lebih jauh tentang legalitas dan program pengembangan masyarakat tidak dihadiri oleh perwakilan masyarakat Beriga. Hal ini, menurutnya, membuat pertemuan tersebut kehilangan esensinya sebagai forum dialog antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat.
Riki Febriansyah menilai kritikan keras dari Ketua Pansus Beriga DPRD Bangka Belitung, Pahlevi Syahrun, terhadap Plt. Bupati Bangka Tengah, tidak mencerminkan pemahaman yang utuh mengenai pertemuan tersebut. Dalam keterangannya, Riki menegaskan bahwa seharusnya Pahlevi sebagai Ketua Pansus Beriga tidak terburu-buru menjustifikasi tindakan Plt Bupati tanpa mengetahui konteks sepenuhnya. Plt Bupati, menurut Riki, justru telah menjalankan tugasnya dengan baik dengan memfasilitasi pertemuan tersebut agar masyarakat dapat langsung mendengarkan penjelasan dari PT Timah Tbk mengenai berbagai isu yang mereka angkat.
“Kami sangat menyayangkan statement ketua Pansus Beriga DPRD Babel yang mengkritik keras Plt Bupati Bangka Tengah. Harusnya beliau memahami bahwa Plt Bupati telah berupaya mengakomodasi kebutuhan masyarakat dengan menyelenggarakan pertemuan yang melibatkan PT Timah Tbk dan Forkompimda untuk menjawab pertanyaan masyarakat. Ini adalah bentuk tanggung jawab Plt Bupati dalam menyelesaikan masalah di wilayahnya,” ungkap Riki.
Lebih lanjut, Riki mengimbau agar semua pihak saling menghormati dan mencari informasi yang lebih jelas sebelum membuat asumsi yang dapat menimbulkan kesalahpahaman. Ia juga mengingatkan bahwa IKT yang hadir dalam pertemuan tersebut dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang sebenarnya terjadi. Sebagai organisasi yang diundang secara resmi, IKT hadir untuk mendengarkan langsung penjelasan dari Plt. Bupati, Forkompimda, serta PT Timah Tbk.
“Jangan mudah menilai tanpa informasi yang lengkap. Kami, IKT, hadir di sana dan mendengar langsung apa yang disampaikan oleh Plt Bupati, Forkompimda, serta PT Timah Tbk. Kami berharap semua pihak bisa lebih bijak dalam memberikan penilaian dan tidak menambah polemik yang tidak perlu,” tegas Riki.
Dengan situasi ini, Riki berharap masyarakat dapat melihat permasalahan ini secara objektif, menghargai upaya pemerintah daerah dalam menjembatani kepentingan masyarakat dan perusahaan, serta mempercayai bahwa dialog terbuka adalah solusi untuk kemajuan bersama. Ia juga menekankan pentingnya komunikasi yang jelas dan terbuka untuk menciptakan suasana yang kondusif bagi perkembangan wilayah, khususnya di Desa Beriga. (*)