PT PMM Sebut Tidak Ada Penyekapan Ibu Nadia dan Anaknya

Foto : Istimewa

BANGKA – PT Payung Mitra Jaya Mandiri (PMM) dalam konferensi pers yang digelar di warung kopi Ayahi, Pangkalpinang, Sabtu (7/12/24), merespons berita viral yang beredar terkait dugaan penyekapan terhadap seorang perempuan bernama Nadia dan anaknya di area perusahaan.

Dalam klarifikasinya, PT PMM menegaskan bahwa informasi yang beredar adalah tidak benar, dan menyatakan bahwa tidak ada unsur penyekapan yang terjadi. Hal ini disampaikan oleh perwakilan internal PT PMM, Tian Teralandu.

“Saya selaku perwakilan legalitas PT PMM menyatakan bahwa tidak ada penyekapan yang dilakukan oleh karyawan kami. Bahkan, ibu Nadia dan anaknya bebas keluar-masuk tempat tersebut. Mereka menggunakan handphone, tersedia kasur, guling, selimut, serta makanan dan minuman di sana,” ujar Tian.

Bacaan Lainnya

Pernyataan ini merujuk pada kondisi di lokasi yang sebelumnya diberitakan sebagai tempat penyekapan.

Menurut Tian, lokasi tersebut sebenarnya adalah bekas kantor administrasi pembayaran di PT PMM yang sudah tidak digunakan lagi, dan bukan seperti yang disebutkan oleh sebagian pihak sebagai kandang anjing.

“Tempat itu bukan kandang anjing, tetapi bekas kantor administrasi pembayaran yang kini tidak terpakai,” lanjutnya.

Terkait dengan isu yang beredar mengenai penahanan ibu Nadia dan anaknya di area perusahaan, pihak manajemen PT PMM juga memberikan penjelasan lebih lanjut.

Feriyanto, Kepala Humas PT PMM, menegaskan bahwa perusahaan menempatkan petugas keamanan untuk menjaga ibu Nadia dan anaknya selama mereka berada di area perusahaan.

Hal ini dilakukan untuk memastikan keamanan kedua pihak, karena ibu Nadia adalah warga perumahan lingkungan PT PMM dan suaminya bekerja sebagai sopir di perusahaan tersebut.

“Keamanan kami selalu ada untuk mengamankan objek vital perusahaan, termasuk memastikan keselamatan ibu Nadia dan anaknya. Kami tidak pernah membatasi gerak mereka. Mereka bebas keluar-masuk dan kami juga memberikan makanan serta minuman selama mereka berada di perusahaan,” kata Feriyanto.

Pihak PT PMM juga menanggapi klaim mengenai pemasangan terali di lokasi tersebut, yang dikatakan oleh sebagian pihak sebagai tanda adanya penyekapan.

Tian menegaskan bahwa terali besi yang ada di area tersebut bukanlah untuk menghalangi gerak seseorang, melainkan untuk alasan keamanan transaksi keuangan.

“Tempat pembayaran di perusahaan, termasuk yang ada di perkebunan kelapa sawit, menggunakan terali besi untuk mengamankan uang yang ada di sana. Konotasi yang muncul tentang terali besi itu salah. Itu bukan untuk menyekap, melainkan untuk menjaga transaksi perusahaan yang dilakukan setiap bulan dengan para karyawan,” ujarnya.

“Ruangan tempat ibu Nadia dan anaknya berada tidak memiliki pintu yang menghalangi mereka untuk keluar. Mereka bisa bebas masuk dan keluar kapan saja. Kami sudah meminta bantuan dari petugas untuk menjaga dan memastikan mereka dalam kondisi aman,” tambah Tian.

Sementara humas PT PMM Ferianto menjelaskan, alasan ibu Nadia dan anaknya berada di perusahaan adalah terkait pencarian suami Nadia, yang diduga terlibat dalam tindak pencurian bahan bakar minyak (BBM) solar milik PT PMM.

Pihak manajemen perusahaan mengatakan bahwa suami Nadia bekerja sebagai sopir di PT PMM dan sedang dicari karena dugaan tersebut.

Sebagai bagian dari proses pencarian, ibu Nadia dan anaknya dibawa ke lokasi perusahaan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait keberadaan sang suami. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *