HeadlineKhutbah Jumat

Jagalah Lisan Supaya Tidak Menyakiti Orang Lain

Oleh : H. Iskandar,S.Pd.I,M.M
Masjid Al-Anshor Toboali

Bahasa lisan semakin berkembang setiap hari. Perubahan gaya berbicara dari waktu ke waktu seperti mengarah kepada hilangnya rasa hormat dan menghargai lawan bicara.

Pada zaman sekarang, perilaku interaksi verbal manusia sering tidak memperhatikan perasaan lawan bicara. Hal ini terjadi karena beberapa faktor, termasuk pengaruh budaya bicara dari daerah lain yang dikonsumsi oleh generasi milenial dan masyarakat kelompok dewasa melalui media sosial.

Oleh karena itu, seseorang harus menjaga ucapan lisannya sebagaimana perintah Allah dalam surat Al-Ahzab, ayat 70-71:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

Artinya: “Wahai manusia, bertakwalah kepada Allah dan ucapkanlah ucapan yang benar! Maka Allah akan memperbaiki amal perbuatan kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Barang siapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, maka ia telah meraih kemenangan yang besar.”

Menurut Imam Al-Qurthubi dalam kitab al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, juz 14, halaman 253, Qaulan Sadidan mencakup seluruh ucapan yang baik dan benar, akan tetapi dalam konteks ayat ini ia dimaknai sebagai ucapan yang tidak menyakiti Rasul dan orang-orang beriman.

Baca juga  Rajab, Isra Mi'raj dan Peningkatan Kualitas Shalat

Khutbah Jumat: Keistimewaan Hari Jumat yang Kerap Dilupakan

ذَلِكَ، وَظَاهِرُ الْآيَةِ يُعْطِي أَنَّهُا مُّ الْخَيْرَاتِ، فَهُوَ عَامُّ فِي جَمِيعِ مَا ذُكِرَ وَغَيْرِ ذَ وَالْقَوْلُ السَّدَادُ يَعُمُّ .
أَنَّهُ إِنَّمَا أَشَارَ إِلَى مَا مَا يَـ يَكُونُ
ا لِلأَذَى الَّذِي قِيلَ فِي جِهَةِ الرَّسُوْلِ وَجِهَةِ الْمُؤْمِنِينَ
خلافًا !

Artinya: “Qaul Sadid mencakup seluruh aspek kebaikan dalam berucap. la bermakna universal meliputi segala kebaikan yang telah disebutkan sebelumnya dan selain itu. Konteks ayat ini memberikan petunjuk pemaknaan ayat bahwa ia bukan ucapan yang dilontarkan sebelum ayat ini dengan bertujuan untuk menyakiti Rasul dan orang-orang beriman.”

Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Aliah!

Ucapan seperti dua mata pisau. Ucapan bisa membahagiakan orang, tetapi juga bisa menyakiti orang lain. Ucapan bisa mendamaikan suatu bangsa, tetapi juga bisa menyengsarakan bangsa lain. Oleh karena itu, tanggung jawab ucapan sangat besar di hadapan Allah. Hal ini tergambar dari hadits yang disampaikan

Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dalam kitab Sunan at-Tirmidzi, juz 4, halaman 605:

إِذَا أَصْبَحَ ابْنُ آدَمَ فَإِنَّ الأَعْضَاءَ كُلَّهَا تُكَفِّرُ اللسَانَ فَتَقُولُ : اتَّقِ اللهَ فِينَا فَإِنَّمَا نَحْنُ بِكَ، فَإِنْ اسْتَقَمْتَ اسْتَقَمْنَا وَإِنْ اعْوَجَبْتَ اعْوَجَجْنَا

1 2Laman berikutnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!