Pagelaran Seni Santri 2025 Airgegas: Miniatur IKN Jadi Sorotan, UMKM Ikut Terdongkrak

PSS 2025 menampilkan beragam kesenian seperti Hadroh, Tilawah, Volksong, Nasyid Putra-Putri, Tari Piring, Tari Seribu Tangan, Drama Tragedi, Musikalisasi Puisi, Pantomim, hingga penampilan Persadi-Perbedi dan Jabbawockeez.
Acara ini turut dihadiri sejumlah pejabat dan tokoh, antara lain Anggota DPD RI Ust. Zuhri, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Basel, Kemenag Basel, Baznas Basel, Kacabdin Dindik Wilayah 3 Basel, IKPM Gontor Babel, para pimpinan pondok alumni Gontor, camat Airgegas dan Pulau Besar, kades beserta perangkat, majelis taklim, PKK, KUA, tokoh masyarakat dan agama, Babinkamtibmas, perwakilan SD/SMP, puskesmas, serta wali santri.
Latar Belakang Pesantren
Pondok Pesantren Darul Istiqomah Airgegas didirikan pada 1 Mei 2003 oleh KH. Djakfar Addari sebagai bagian dari Yayasan Daarul Istiqomah dengan prinsip “Berdiri dan untuk semua golongan”.
Cita-cita pendirian pondok telah dirintis sejak 1972 namun sempat tertunda. Pada 2010, pondok ini berkembang menjadi pesantren modern di bawah pimpinan Ustaz H. Zakaria dengan dukungan alumni Gontor dan tokoh masyarakat.
Dukungan pemerintah ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Indonesia Satu oleh Gubernur Babel Ir. H. Eko Maulana Ali.
PSS 2025 menjadi wujud kontribusi pesantren dalam menanamkan nilai kebhinnekaan, memperkuat karakter generasi muda, dan mendukung UMKM lokal demi Indonesia yang damai dan sejahtera. (Suf)