Banjir Rendam 117 Hektare Sawah di Basel, Pemerintah dan Babinsa Bergerak Cepat

BANGKA SELATAN, MEDIAQU.ID — Ratusan hektare lahan persawahan di Desa Fajar Indah, Kecamatan Pulau Besar, Kabupaten Bangka Selatan, rusak akibat banjir yang melanda wilayah tersebut.
Sedikitnya 117 hektare sawah terendam air setelah hujan deras mengguyur kawasan ini pada Senin (6/10/2025).
Peninjauan lokasi terdampak dilakukan oleh Babinsa Koramil 432-02/Payung Kodim 0432/Basel, Serma Irvan, bersama jajaran Pemerintah Desa Fajar Indah dan sejumlah pihak terkait.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk mengecek langsung kondisi lapangan dan merumuskan langkah penanganan cepat.
Turut hadir dalam peninjauan itu Camat Pulau Besar Maryono, Kepala Desa Fajar Indah Pitra, perwakilan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Ratam, serta Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).
Kepala Desa Fajar Indah, Pitra, menyampaikan bahwa banjir menyebabkan kerusakan serius pada lahan pertanian masyarakat.
“Dampak banjir ini sangat memprihatinkan. Sekitar 117 hektare sawah yang telah tertanami rusak, dan jika tidak segera ditangani, lahan kelompok tani lainnya juga berpotensi terdampak,” ujarnya saat meninjau lokasi.
Para petani menyampaikan kegelisahan mereka karena sawah merupakan sumber utama penghidupan warga.
Bila genangan air tidak segera surut, kerusakan diperkirakan akan meluas ke lahan lain yang juga menjadi tumpuan ekonomi masyarakat desa.
Babinsa Serma Irvan menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk mengatasi dampak banjir dan memperbaiki infrastruktur pertanian.
“Kami akan melaporkan hasil peninjauan ini kepada pihak kabupaten agar segera dilakukan langkah penanganan dan perbaikan infrastruktur pertanian untuk mencegah kerusakan lebih lanjut,” tegasnya.
Ia menyebut keterlibatan aktif pemerintah daerah, kelompok tani, dan instansi teknis sangat diperlukan agar penanganan dapat dilakukan secara cepat dan tepat sasaran.
Kegiatan peninjauan ini merupakan bagian dari komitmen Koramil 432-02/Payung Kodim 0432/Basel bersama pemerintah desa untuk menjaga ketahanan pangan serta membantu masyarakat menghadapi dampak bencana alam.
Selain itu, peristiwa banjir ini juga menjadi peringatan akan pentingnya langkah antisipatif dan kesiapsiagaan, khususnya di wilayah pertanian rawan banjir seperti Kecamatan Pulau Besar. (*)