JAKARTA — Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep mengomentari debat perdana Pilpres 2024 yang dihelat KPU pada Selasa lalu (12/12).
Menurutnya, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto mengutarakan keinginannya dengan jelas. Anies ingin perubahan sementara Prabowo mau melanjutkan yang sudah ada. Namun Kaesang bingung dengan Ganjar Pranowo.
“Saya kira Pak Anies kemarin apa-apa setiap perkataan beliau ada yang kurang, nanti akan diubah, apa-apa akan diubah dan kalau Pak Prabowo sudah jelas akan melanjutkan. Memang kalau untuk Pak Ganjar, saya masih bingung dari positioning-nya seperti apa,” kata Kaesang di kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Jumat (15/12).
Dari debat tempo hari, Kaesang bisa mengatakan masyarakat bisa menentukan pilihan. Jika ingin perubahan, Anies pilihannya. Apabila mau melanjutkan yang saat ini ada, Prabowo pilihannya.
“Jadi, kalau ingin melanjutkan, pilih nomor 2. Kalau ingin perubahan, bisa pilih nomor 1,” sambungnya.
Kaesang tidak menampik bahwa Anies bisa menyampaikan gagasannya dengan baik saat debat perdana lalu.
Menurutnya, Anies telah menyampaikan masalah yang ada, lalu menawarkan perubahan. Sementara Prabowo jelas ingin melanjutkan.
“Saya kira Pak Anies kemarin perkataannya setiap ada yang kurang, nanti akan diubah, apa-apa akan diubah, dan kalau Pak Prabowo sudah jelas akan melanjutkan,” tuturnya.
KPU menggelar debat perdana Pilpres 2024 dengan tema pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik dan kerukunan warga.
Debat dihelat di kantor KPU RI di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat mulai pukul 19.00 WIB. Dua jurnalis yakni Ardianto Wijaya dan Valerina Dahniel ditunjuk menjadi moderator. Debat akan berlangsung selama 120 menit.
Para pasangan calon akan hadir bersama. Berturut-turut sesuai nomor urut antara lain Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
KPU juga menentukan 11 panelis debat perdana Pilpres 2024. Mayoritas panelis merupakan akademisi dari berbagai perguruan tinggi negeri di Indonesia
Sumber cnnindonesia.com, realita.news