Warung Makan dan Jual Beli Motor di Basel Tiarap

BANGKA SELATAN – Mayoritas pedagang warung makan di seputaran Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, mengeluhkan penurunan omzet.
Bu Lek, pemilik warung Lempang Kuning menyebut penjualan di Ramadan tahun 2024 ini ‘tiarap’ dari dari tahun-tahun sebelumnya.
Dia mengungkapkan keprihatinan terhadap kondisi ekonomi yang berdampak pada sektor dagangan mereka yang juga mengalami kerugian karena sepi pembeli.
“Tahun kemarin bisa meraih untung Rp2 juta per hari. Namun, sekarang untuk memperoleh omzet sekitar Rp500 ribu sehari saja udah bersyukur,” keluhnya kepada Mediaqu, Rabu 20/3/23).
Serupa, pedagang gorengan, Yan, mengungkapkan penurunan omzet. Tahun lalu, ia bisa meraih untung hingga Rp1 juta. Kini rata-rata yang menjual gorengan hanya meraup penualan tertinggi sebesar Rp500 ribu.
“Sekarang sepi. Tahun lalu bisa satu jutaan juta tapi itu enggak merata,” katanya.
Begitu juga penjualan motor seken yang ada di sejumlah sorum di wilayah Kabupaten Bangka Selatan mengalami kemerosotan.
Sehingga menyebabkan para pemilik sorum merugi, karena modal yang ada terkuras digunakan untuk biaya hidup. Sebagaimana disampaikan Alex, salah seorang pemilik sorum di Kota Toboali.
Jika tahun ini penjualan motor seken terlampau sepi. Karena biasanya selama rentang puasa hingga menjelang lebaran, penjualan motor bisa mencapai 10 sampai 15 unit.
Namun berbeda dengan tahun ini yang malah warga banyak yang melakukan menjual motornya.
“Bukan lagi sepi, saat ini penjualan motor kami sangat sepi. Malah banyak yang menjual motornya ke kami,” ujarnya kepada Mediaqu.
Adapun beberapa faktor penyebab yang membuat sepinya pembeli di tahun ini tambah Alex, menurutnya karena pengepul stop membeli timah dan anjoknya harga timah. (Suf)




