Lusje : Jangan Hanya Isu, Sampaikan Berdasarkan Data

Sambutan Penjabat Walikota Pangkalpinang, Lusje Anneke Tabalujan. Foto: Romlan

PANGKALPINANG – Penjabat Walikota Pangkalpinang, Lusje Aneke Tabalujan, meminta informasi yang disampaikan kepada publik harus berdasarkan fakta data.

Hal itu disampaikan Lusje, saat membuka sosialisasi dan bimbingan teknis bagi pejabat kehumasan dan jurnalis di Operasional Room Kantor Walikota Pangkalpinang, Selasa, (14/3/24).

“Perbanyak lah informasi yang bedasarkan data, jangan hanya bedasarkan isu, tetapi data,” kata dia.

Bacaan Lainnya

Dikatakan Lusje, komunikasi yang terjalin selama ini di lingkungan pemerintahan baik-baik saja. Bimbingan teknis ini untuk penambahan pemahaman.

“Apalagi kan pemberi materi ini kan pengajar dari pusat, dari perguruan tinggi. Mereka punya pengalaman di lapangan, perguruan tinggi punya teori-teori yang akan menjadi bahan diskusi yang bagus,” demikian Lusje.

Lusje berharap dengan kegiatan ini seluruh humas OPD akan cakap dalam memberikan informasi yang berdasarkan data dan tidak hanya berdasarkan isu yang berkembang.

Sementara Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pangkalpinang, Febri Yanto menyampaikan saat ini tidak ada lagi alasan pemerintah daerah tidak melaksanakan kehumasan.

Hal ini didukung dengan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik nomor 14 tahun 2008 serta ditambah dengan Peraturan Wali Kota nomor 25 tahun 2017 tentang PPID, juga dilanjutkan dengan Putusan Wali Kota terkait tim pembentukan PPID dan kehumasan itu sendiri.

Febri menjelaskan, humas merupakan wajah dari suatu organisasi, maka seluruh humas di tiap OPD diminta aktif menggambarkan pemerintahan secara keseluruhan, sehingga informasi yang disampaikan dapat membangun citra positif bagi pemerintahan.

“Begitu juga dengan kawan-kawan di organisasi masing-masing. Makanya yang hadir di sini kepala OPD dan kawan-kawan yang ditunjuk untuk mengelola kehumasan di OPD, ” ujarnya.

Selain itu, Febri juga menjelaskan bahwa media adalah salah satu dasar pijakan dari pemangku kebijakan untuk mengambil kebijakan. Menurutnya, pemerintah perlu memiliki dashboard analytic yang dapat melihat arah pemerintahan daerah. Dengan analisis tersebut dapat menjadi rekomendasi kebijakan kepala daerah agar kebijakan yang diambil bisa tepat dengan keadaan, situasi dan waktu yang ada.

“Kalau kita memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) kita bisa menciptakan Dashboard Analytic. Dashboard Analytic ini nantinya yang akan menganalisa Sentiment Analysis arah pemerintahan dari suatu daerah di dalam suatu masa atau waktu, ” paparnya.(*)

Sumber : Romlan, Dinas Kominfo

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *