PANGKALPINANG – PT Timah Tbk, salah satu produsen timah terbesar di dunia, terus mengukuhkan posisinya sebagai pilar utama industri timah Indonesia. Sebagai komoditas mineral yang sangat dibutuhkan, timah memainkan peranan penting dalam perekonomian nasional, khususnya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang dikenal sebagai daerah penghasil utama.
Dengan fokus pada prinsip Good Mining Practice, PT Timah berkomitmen untuk menerapkan praktik pertambangan yang berkelanjutan. Perusahaan ini tidak hanya berorientasi pada aspek ekonomi, tetapi juga mempertimbangkan dampak lingkungan dan sosial dari setiap kegiatan operasional. Hal ini sejalan dengan upaya Indonesia untuk memperkuat posisi di pasar internasional melalui ekspor timah berkualitas tinggi.
PT Timah mengambil langkah strategis dalam menjaga keberlanjutan sumber daya alam dengan aktif melakukan reklamasi lahan bekas tambang. Program penghijauan dan restorasi ekosistem diimplementasikan untuk mengurangi dampak negatif dari aktivitas penambangan. Selain itu, perusahaan juga mengedepankan pengembangan ekonomi masyarakat lokal dengan melibatkan mereka dalam proses bisnis melalui berbagai program kemitraan.
Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah, Anggi Siahaan, menegaskan pentingnya transparansi dan tata kelola yang baik dalam rantai pasok timah. “Dalam peringatan Hari Pertambangan dan Energi, kita diingatkan bahwa sektor pertambangan, khususnya timah, akan terus menjadi andalan bagi Indonesia. Penting untuk ada sinergi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat untuk menjaga keberlanjutan sektor ini,” ujarnya.
Kontribusi PT Timah Tbk tidak hanya terwujud dalam produksi dan ekspor timah, tetapi juga dalam pembayaran pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang signifikan. Dalam lima tahun terakhir, PT Timah telah menyumbang pajak dan PNBP sebagai berikut:
2019: Rp1,2 triliun
2020: Rp677,9 miliar
2021: Rp776,657 miliar
2022: Rp1,51 triliun
2023: Rp888,729 miliar
Dari sisi tanggung jawab sosial dan lingkungan, PT Timah juga berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat. Kontribusi tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam empat tahun terakhir menunjukkan:
2020: Rp59,58 miliar
2021: Rp54,30 miliar
2022: Rp33,1 miliar
2023: Rp31,79 miliar
Inovasi dan Hilirisasi
Selain praktik berkelanjutan, PT Timah juga terus berinovasi dengan mengembangkan teknologi penambangan yang ramah lingkungan. Program hilirisasi timah menjadi bagian dari visi Indonesia Emas 2045, yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah komoditas timah dan memperkuat posisi Indonesia dalam industri global.
Dengan berbagai inisiatif ini, PT Timah Tbk menunjukkan komitmennya tidak hanya untuk menghasilkan timah berkualitas tinggi, tetapi juga untuk berkontribusi terhadap pembangunan nasional dan kesejahteraan masyarakat. Melalui kombinasi antara produksi, tanggung jawab sosial, dan inovasi, PT Timah berupaya menjaga keberlanjutan sektor pertambangan di Indonesia. (*)
Sumber : Timah.com