
BANGKA SELATAN – Masyarakat nelayan dari Desa Permis dan Desa Rajik, Kecamatan Simpang Rimba, Kabupaten Bangka Selatan, angkat suara mengenai kehadiran Kapal Isap Produksi (KIP) milik PT SMB di wilayah mereka.
Nelayan meminta agar Kejaksaan Agung (Kejagung) turun tangan untuk memeriksa asal muasal hasil timah dari kapal tersebut yang dinilai tidak memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.
Menurut warga, hasil tambang dari KIP PT SMB tidak berdampak baik bagi kesejahteraan nelayan maupun penduduk sekitar. Bahkan, kehadiran KIP tersebut justru menyulitkan para nelayan dalam menjalankan aktivitas melaut.
“Kapal isap produksi itu tidak ada manfaatnya untuk kami. Malah membuat kami kesulitan melaut,” ungkap AN, warga Desa Permis.
Hal serupa diutarakan oleh nelayan lain, AG, yang menyatakan keberadaan dua unit KIP PT SMB di perairan sekitar juga mengganggu pemasangan jaring ikan mereka.