Artikel

BASIRA (Bayi Sehat Ibu Gembira), Cegah Stunting Sejak Dalam Masa Kehamilan

Pencegahan stunting bukan hanya dilakukan pada anak balita saja, akan tetapi bisa dicegah sejak dalam masa kehamilan. Menurut WHO, stunting merupakan kondisi gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan karena kekurangan asupan gizi, penyakit infeksi yang terjadi dalam jangka waktu lama, dan stimulasi yang kurang memadai. Kejadian stunting salah satunya dapat disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi dan kesehatan yang berdampak pada konsumsi makan ibu sebelum dan pada masa kehamilan.

Kegiatan BASIRA (Bayi Sehat Ibu Gembira) merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh penulis pada saat masa rotasi gizi masyarakat selama menjalankan Pendidikan Profesi Dietisien, yang dilakukan di Posyandu Dahlia, Wilayah Kerja Puskesmas Pedurenan, Kota Tangerang, pada tanggal 28 Desember 2024. Kegiatan BASIRA merupakan upaya dalam mencegah terjadinya kejadian stunting pada calon bayi sejak dalam masa kehamilan pada ibu hamil.

Beberapa cara pencegahan stunting yang perlu dilakukan selama masa kehamilan pada ibu hamil, antara lain:

1. Penerapan Perilaku Gizi Seimbang

Mengonsumsi makanan beragam, melakukan aktivitas fisik selama 30 menit/hari sebanyak 5 kali dalam seminggu dengan intensitas ringan, seperti yoga untuk ibu hamil, senam ibu hamil, berenang, dan berjalan kaki, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), serta memantau berat badan 1 minggu s/d 1 bulan sekali.

2. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil

a. Makanan Pokok atau Karbohidrat

Pada trimester 1 karbohidrat dibutuhkan 5 porsi/hari sedangkan trimester 2 dan 3 diberikan 5 porsi/hari. Karbohidrat meliputi nasi putih, kentang, ubi, singkong, jagung, roti, dan olahan gandum. Contoh takaran dalam 1 porsi nasi yaitu 1 centong nasi atau 100 gram atau ¾ gelas nasi, 1 porsi kentang yaitu 210 gram atau 2 buah sedang, dan 1 porsi olahan gandum yaitu 140 gram atau 2 lembar.

b. Protein

Pada trimester 1, 2, dan 3 baik protein hewani maupun protein nabati dibutuhkan 4 porsi/hari. Protein hewani meliputi daging sapi, ayam, ikan, telur, dan seafood, dengan takaran dalam 1 porsi ikan yaitu 1 potong sedang atau 50 gram dan 1 porsi telur yaitu 1 butir atau 55 gram. Sedangkan protein nabati meliputi kacang-kacangan, tempe, dan tahu, dengan takaran dalam 1 porsi tempe yaitu 2 potong sedang atau 50 gram dan 1 porsi tahu yaitu 2 potong sedang atau 100 gram.

Baca juga  Perjalanan Imlek di Indonesia dari Orde Baru ke Era Modern

c. Sayuran

Pada trimester 1, 2, dan 3 sayuran dibutuhkan 4 porsi/hari. Sayuran meliputi wortel, brokoli, buncis, labu siam, buncis, sawi, pok choi, selada, bayam, tomat, dan timun. Contoh takaran dalam 1 porsi sayur yaitu 1 mangkok atau 100 gram.

d. Buah

Pada trimester 1, 2, dan 3 buah dibutuhkan 4 porsi/hari. Buah meliputi pisang, pepaya, apel, jeruk, anggur, melon, alpukat, pir, semangka, mangga, stroberi, dan buah naga. Contoh takaran dalam 1 porsi pisang yaitu 1 potong sedang atau 100 gram dan 1 porsi pepaya yaitu 1 potong sedang atau 100-190 gram.

e. Tablet Tambah Darah

Minimal mengonsumsi TTD sebanyak 90 tablet dengan 1 tablet/hari selama masa kehamilan. Selain itu, pada ibu hamil sangat perlu memenuhi kebutuhan zat gizi tiap semesternya, seperti:

a. Trimester 1 yaitu Asam Folat yang cukup, seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, buah, dan telur

b. Trimester 2 yaitu peningkatan asupan Zat Besi, seperti daging merah, sayuran hijau, tahu/tempe, kacang- kacangan, hati sapi atau hati ayam,

c. Trimester 3 yaitu peningkatan asupan Energi, Protein, Vitamin, Kalsium, dan Zat Besi.

3. Batasi GGL (Gula Garam Lemak)

Pembatasan gula, garam dan lemak yaitu untuk mencegah terjadinya diabetes gestational, hipertensi selama kehamilan, serta risiko diabetes mellitus dan penyakit degenerative. Takaran gula, garam, dan lemak, sebagai berikut:

–  Gula 2 porsi/hari (1 porsi = 10 gram = 1 sdm)

1 2Laman berikutnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!