Hingga Juli, Kematian Ibu Bersalin di Bangka Selatan Sudah 4 Kasus

dr Agus Pranawa

BANGKA SELATAN – Data dari Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Bangka Selatan menunjukkan sejak Januari 2023 hingga 17 Juli 2023, sudah terdapat 4 angka kasus kematian ibu.

Pelaksana Tugas Kepala DKPPKB Bangka Selatan, dr Agus Pranawa mengungkapkan, kasus kematian ibu di Kabupaten Bangka Selatan rata-rata disebabkan oleh eklampsia, dan pendarahan berat.

“Eklampsia adalah tekanan darah tinggi dan juga pendarahan saat atau pasca melahirkan. Eklampsia ini adanya kelainan darah ini susah diprediksi, olehnya saat hamil ibu mesti diberikan gizi yang baik,” ujar Agus kepada Mediaqu, Senin (17/7/23).

Bacaan Lainnya

Ia mengungkapkan, permasalahan kesehatan yang dihadapi, tentunya bukan hanya menjadi tanggungjawab pihaknya saja. Tapi diperlukan koordinasi dan kerjasama lintas program dan lintas sektor terkait, sehingga diharapkan keterlibatan berbagai stakeholder.

“Salah satunya adalah peningkatan kualitas SDM akan memberikan kontribusi terhadap pelayanan kesehatan, dan hal ini menjadi prioritas Dinas Kesehatan. Karna itu semua stakeholder harus memberikan perhatian khusus dalam mengatasi komplikasi saat hamil, persalinan, dan nifas,” ujarnya lagi.

Disamping itu, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Bangka Selatan memastikan layanan pemeriksaan USG di Puskesmas bagi ibu hamil dapat diperoleh gratis. Dalam hal ini, pemeriksaan USG ditanggung BPJS Kesehatan.

“Pemeriksaan USG terutama para ibu hamil dapat dilakukan tiap bulan di Puskesmas secara gratis karna sekarang udah UHC. Untuk pemeriksaan kehamilan dilayani oleh dokter dan bidan, nah sekarang tinggal menumbuhkan kesadaran masyarakat sehingga harapannya kedepan tidak ada lagi ibu melahirkan yang meninggal dunia,” harap Agus. (Suf)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *