Arogansi di Grup WhatsApp, Wakil Rakyat DPRD Babel Dikecam Tokoh Masyarakat

PANGKALPINANG – Perdebatan sengit antara dua politisi anggota DPRD Provinsi Bangka Belitung (Babel) di grup WhatsApp menjadi sorotan publik. Adu argumen yang terjadi di ruang digital tersebut dinilai tidak mencerminkan sikap yang pantas dari seorang wakil rakyat, terutama di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang sedang terpuruk.
Surya Dharma SH, tokoh masyarakat asal Sungailiat, Kabupaten Bangka, menyatakan kekecewaannya atas insiden tersebut. Menurutnya, perdebatan yang melibatkan kalimat-kalimat arogan dan tendensius tidak sepatutnya terjadi, apalagi dilakukan oleh wakil rakyat yang seharusnya menjadi teladan.
“Kami masyarakat menyayangi sikap seperti itu. Kalimat-kalimat arogan dan tendensius yang terlontar dari salah satu wakil rakyat (RT) tidak patut dilakukan. Ini tidak mencerminkan seorang wakil rakyat, apalagi seorang senior yang sudah lama berkecimpung di dunia publik,” ujar Surya Dharma.
Ia menambahkan, sebagai seorang senior, RT seharusnya bisa lebih mengayomi dan bersikap bijak. “Sekalipun benar atau salah pernyataan itu, sikapi dengan bijak. Tidak perlu arogan,” tegasnya.
Surya Dharma juga mengingatkan bahwa kondisi ekonomi masyarakat Babel saat ini sedang sulit. Oleh karena itu, ia berharap wakil rakyat dari partai berlambang pohon beringin tersebut bisa lebih menjaga tutur kata dan perilaku yang mencerminkan jati diri partai.
“Apakah sebagai kader, tidak pernah belajar dan memahami pesan-pesan serta amanat partai? Pertanyaan ini muncul karena rakyat membutuhkan wakil yang memperjuangkan aspirasi mereka, bukan sikap arogan,” ujarnya.
Ia menegaskan, wakil rakyat seharusnya berpikir dan bertindak untuk menciptakan kondisi Babel yang kondusif, baik secara ekonomi maupun keamanan.
“Jangan membuat kisruh situasi dan kondisi. Rakyat butuh keteladanan, bukan pertunjukan arogansi,” tambahnya.
Di akhir penyampaiannya, Surya Dharma mengingatkan agar perdebatan antaranggota DPRD dilakukan di ruang sidang, bukan di forum publik seperti grup WhatsApp.
“Hal seperti itu tidak patut dilakukan. Wakil rakyat harus mengedepankan keteladanan dan rasa peduli sosial. Perdebatan seharusnya dilakukan di internal, bukan dipertontonkan seakan mereka paling benar,” tegasnya.
Ia berharap, anggota DPRD Babel dapat memperbaiki integritas dan kinerja mereka. “Mereka seharusnya menjadi contoh, merangkul, dan mengayomi masyarakat agar hidup tentram, bukan sebaliknya,” tutup Surya Dharma.
Insiden ini menjadi pengingat bagi para wakil rakyat untuk selalu menjaga sikap dan tutur kata, terutama di ruang publik, demi menjaga kepercayaan dan harapan masyarakat yang telah memilih mereka. (Tim)