Sekda Pangkalpinang Dukung Pelestarian Seni Tradisional Lewat Konser Dambus Pelajar

PANGKALPINANG – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pangkalpinang, Mie Go, menghadiri acara Pengkal Bedambus Episode Konser Dambus Pelajar di Bangka City Hotel, Kamis (29/8/24).
Acara ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk melestarikan seni tradisional Dambus, warisan budaya yang menjadi ciri khas dan kebanggaan masyarakat Pangkalpinang.
Dalam sambutannya, Mie Go menekankan pentingnya pelestarian seni Dambus, yang tidak hanya menjadi identitas budaya lokal tetapi juga simbol dari kebijaksanaan dan kearifan masyarakat Bangka Belitung.
“Seni Dambus adalah warisan yang harus terus dilestarikan, terutama di kalangan generasi muda. Saat ini, pemain Dambus masih didominasi oleh generasi tua. Untuk itu, kita harus memperkenalkan kesenian ini kepada generasi muda agar mereka dapat berperan aktif dalam mempertahankan budaya lokal,” ujar Mie Go.
Seni Dambus, yang sering kali dimainkan dalam berbagai acara pemerintahan dan kegiatan masyarakat, mulai mengalami kekurangan regenerasi. Mie Go menegaskan bahwa pelajar perlu lebih banyak dilibatkan dalam upaya pelestarian seni tradisional ini.
“Dengan melibatkan pelajar, kita tidak hanya menjaga seni ini tetap hidup, tetapi juga menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya lokal di hati generasi muda,” tambahnya.
Ia menekankan bahwa sekolah-sekolah memegang peranan penting dalam upaya pelestarian budaya ini, terutama dalam menciptakan keseimbangan antara pendidikan akademis dan pendidikan seni budaya. Program Dambus Masuk Sekolah (DMS) menjadi salah satu inisiatif yang dinilai efektif dalam memperkenalkan seni tradisional kepada para pelajar.
“Sekolah adalah tempat yang tepat untuk menumbuhkan kecintaan pada seni dan budaya. Program seperti Dambus Masuk Sekolah dapat membantu siswa tidak hanya dalam pengembangan sosial-emosional, tetapi juga memperkuat identitas lokal mereka,” jelas Mie Go.
Program Dambus Masuk Sekolah diharapkan dapat memperkenalkan seni Dambus kepada generasi muda di lingkungan pendidikan formal. Mie Go mengapresiasi langkah ini, yang menurutnya tidak hanya menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, tetapi juga memperkuat ikatan emosional siswa dengan budaya lokal mereka.




